Selasa, Mei 10, 2016

[Translate] Utsuro no Hako to Zero no Maria: Volume 1: Prolog

Sebelumnya untuk teman-teman yang (mudah-mudahan) mengikuti blog ini pasti merasa sudah pernah dijanjikan akan diterjemahkan sebuah novel dari Korea. Namun setelah dipertimbangkan, saya lebih memilih seri Utsuro no Hako to Zero no Maria ini karena memang light novel ini menjadi salah satu novel yang banyak direkomendasi para pembaca. Pertama kali saya menaruh perhatian pada seri light novel ini karena rekomendasi dari Joey "The Anime Man" yang merupakan seorang YouTuber asal Australia (kini berdomisili di Jepang) yang membahas mengenai light novel yang menjadi favoritnya. Namun belakangan setelah saya telusuri, seri ini adalah seri yang menempati rangking tinggi pula di forum MyAnimeList. Inilah yang kemudian membuat saya menjadi tertarik untuk menerjemahkannya.


Untuk versi bahasa Indonesianya sendiri, teman-teman bisa membacanya di Baka-Tsuki. Disana sudah terpampang beberapa volume yang mungkin bisa dibaca, saya akan menerjemahkan dari situs tersebut namun saya akan menggunakan translasi bahasa Inggris yang kemudian saya sadur kembali. Jadi pastinya akan terjadi banyak perbedaan hasil antara terjemahan bahasa Indonesia di blog ini dan di situs Baka-Tsuki.

Tanpa panjang lebar lagi silahkan dinikmati~

***



Ini tidak seperti aku sudah melupakan sepenuhnya. Mungkin aku masih mengingat tempat ini, bahkan aku memimpikan pemandangannya, seperti yang kulakukan sekarang ini.

Aku hanya bisa mengingatnya di dalam mimpi.

Benar - ini tidak seperti aku sudah melupakan sepenuhnya. Aku hanya tidak bisa mendapatkan petunjuk bagaimana aku mengingat kembali ingatan ini. Tidak ada yang bisa memacu ingatanku akan pemandangan ini. Mudahnya, tidak ada hal di dunia ini yang menyamai apa yang ada di sini. Jika aku mencobanya, pasti aku bisa mengingatnya, tapi aku tidak memiliki kesempatan untuk melakukannya.


Tidak ada hal yang ada dari keseharianku yang bisa mengingatkanku akan seseorang yang sekarang berada di depanku


"Apa kau memiliki sebuah keinginan?"


Wajah dari orang yang dengan tenangnya memberikan pertanyaan itu padaku, terus saja berubah menjadi wajah yang baru dan berbeda. Mimpiku adalah hasil dari alam bawah sadarku, tapi entah mengapa, aku tidak bisa menggambarkan bentuk dari wajahnya. Aku melihatnya tentu saja - atau setidaknya aku percaya aku melihatnya. Hanya saja dia entah mengapa mirip dengan semua orang sekaligus tidak mirip dengan siapapun dalam satu waktu.

Ketika itu, aku kira aku memberikan jawaban yang pasif dan tidak merugikan terhadap pertanyaannya, meskipun aku tidak bisa ingat secara persis apa yang kujawab. Bagaimanapun, ketika ia mendengar jawabanku, ia memberikanku sesuatu.


"Ini adalah kotak yang bisa menjawab segala keinginan."


Benda itu memang seperti sebuah kotak, seperti yang ia sampaikan.

Aku pusatkan perhatianku pada kotak itu. Penglihatanku tidak begitu buruk, tapi aku tidak bisa melihatnya dengan jelas. Kotak itu kosong, namun sebabkan perasaan aneh di dalam diriku. Memegangnya seperti memegang kotak kue yang sedang ditutup dan memunculkan suara ketika aku menggoyangnya. Akan tetapi, ketika kau membukanya, kotak kosong yang kau temukan.

Kupikir aku menanyakan hal sepele padanya bersamaan dengan pertanyaan, "Mengapa kau memberikanku kotak ini?"


"Karena kau benar-benar menarik! Aku tidak bisa membedakan satu manusia dengan manusia lainnya, meskipun aku tertarik pada mereka. Ironis bukan?"


Aku tidak mengerti apa yang coba ia katakan, tapi aku tetap mengangguk setengah hati.


"Tapi kau adalah pengecualian - aku bisa membedakanmu dari manusia-manusia lainnya. Kau mungkin berpikir itu bukanlah hal yang spesial, tapi itu sudah cukup bagiku untuk menarik perhatianku padamu!"


Aku melihat ke dalam kotak. Meskipun kotak itu kosong, aku merasa seperti diserang oleh sensasi yang tidak mengenakkan dan aku merasa diriku ditarik ke dasar kotak itu. Dengan cepat aku mengalihkan pandanganku.


"Kotak ini akan mengabulkan semua permintaan. Aku tak peduli apa yang kau minta - aku tidak akan mengehntikanmu meskipun kau meminta kehancuran seluruh umat manusia. Aku hanya tertarik pada apa yang kau, atau spesiesmu pilih."


Aku berkata sesuatu untuk membalasnya, dan ia tersenyum.


"Haha... Bukan, bukan. Ini bukanlah semacam kekuatan super. Manusia sudah memiliki kemampuan untuk kabulkan permintaannya dengan membuat gambaran jelas akan hasratnya. Aku hanya bisa memberikan sedikit dorongan terhadap kemampuan itu."


Aku menerima kotak itu.

Tentu saja, aku tidak akan mengingat mimpi ini ketika aku terbangun.

Tapi, aku bisa mengingat jelas apa yang kupikirkan mengenainya. Sebuah kesan yang sama tentangnya di dalam mimpi itu.

Entah mengapa, bukankah orang itu.....



.... Menjijikkan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar