Jumat, November 06, 2015

Jumat Berdarah

Malam, aku berjalan di tengah lingkaran.
Dengan senyum pucat pasi masih berjalan.
Senyum yang pudarkanku akan rasa sakit.
Tidak ada yang indah, namun terasa nyaman.

Entah mengapa,
Tidak seperti biasa sebuah gedung teater menarik perhatianku.
Dalam gelap, kusaksikan sebuah poster menari dengan indahnya.
Sedikit ragu, kuhampiri loket dan membeli tiket.

Masuk kedalam, berusaha seksama persepsikan yang disaji.
Sajian gerak indah namun konstan.
Perlahan alunan musik dengan bass yang kuat mulai masuki kepala.
Hilangkan perhatian, ciptakan nikmat.

Akan tetapi, nikmat itu tak berlangsung lama.
Kudengar sebuah teriakan terdengar di dalam gedung.
Sesosok wanita terjatuh dari panggung,
Sebabkan histeria kosong namun mencekam.

Para penonton terdiam,
Saksikan wanita yang berdarah perlahan dibawa pergi.
Rasa tegang merasuk,
Entah apa yang aku lakukan setelah ini.

Tapi aku bersyukur ini Jumat.
Hari dimana derita.
Derita penuh darah,

Berujung lingkaran lain esok.


Nopember 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar