Dengan senyum
pucat pasi masih berjalan.
Senyum yang
pudarkanku akan rasa sakit.
Tidak ada
yang indah, namun terasa nyaman.
Entah
mengapa,
Tidak seperti
biasa sebuah gedung teater menarik perhatianku.
Dalam gelap,
kusaksikan sebuah poster menari dengan indahnya.
Sedikit ragu,
kuhampiri loket dan membeli tiket.
Masuk
kedalam, berusaha seksama persepsikan yang disaji.
Sajian gerak
indah namun konstan.
Perlahan
alunan musik dengan bass yang kuat mulai masuki kepala.
Hilangkan
perhatian, ciptakan nikmat.
Akan tetapi,
nikmat itu tak berlangsung lama.
Kudengar
sebuah teriakan terdengar di dalam gedung.
Sesosok
wanita terjatuh dari panggung,
Sebabkan
histeria kosong namun mencekam.
Para penonton
terdiam,
Saksikan
wanita yang berdarah perlahan dibawa pergi.
Rasa tegang
merasuk,
Entah apa
yang aku lakukan setelah ini.
Tapi aku
bersyukur ini Jumat.
Hari dimana
derita.
Derita penuh
darah,
Berujung
lingkaran lain esok.
Nopember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar